Loading...
Saya ingin konsultasi ustadz, saya seorang istri dan ibu dari 2 anak.
Kami menikah sudah 10 tahun lamanya. Suami bekerja di bidang
kontraktor, namun akhir-akhir ini ekonomi kami agak sulit dikarenakan
uang dari proyek pemerintah yang tidak kunjung cair padahal pekerjaan
sudah selesai lama, belum lagi uang masih dibawa teman suami yang hingga
kini tidak jelas keberadaannya.
Apakah ada yang salah dengan kami ustad? Mengapa kondisi ini akhir2
ini semakin parah? Saya sampai stress dibuatnya. Adakah doa khusus
ustad? Apakah kami kurang dalam beriubadah juga shadaqah?
Jawaban
Waalaikumussalam Wr. Wb.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan jalan keluar atas apa yang tengah keluarga ibu hadapi saat ini.
Firman Allah Ta’ala :
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي
أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ
ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
(22) لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (23)
(22) لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (23)
Artinya : “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa
dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh)
sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.
Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan
tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan
Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.”
(QS. Al Hadid : 22 – 23)
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Artinya : “Katakanlah (Muhammad),”Tidak akan menimpa kami
melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung
kami, dan hanya kepada Allah lah
orang-orang yang beriman bertakwa.” (QS. At Taubah : 51)
Apa yang ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap hamba-hamba-Nya tidaklah lepas dari dua hal :
- Musibah yang disebabkan kemaksiatan seorang hamba
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Artinya : “Dan musibah apapun yang menimpa kamu adalah karena
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuara : 30)
2. Bahwa ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengangkat derajatnya dan menghapuskan kesalahan-kesalahannya.
Lantas bagaimana seharusnya anda menyikapi ujian yang tengah keluarga anda hadapi setelah mengetahui hal diatas :
Jika ujian atau musibah yang saat ini tengah keluarga anda hadapi
dikarenakan kemaksiatan atau dosa yang dilakukan anda atau suami anda
maka hendaklah segera bertaubat atau beristighfar dan kembali kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan penuh penyesalan atas apa yang
dilakukan itu serta mengganti kemaksiatan tersebut dengan ketaatan.
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ وَلَا
يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا
يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا (68) يُضَاعَفْ لَهُ
الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (69) إِلَّا
مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ
اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا (70)
Artinya : “Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, dan barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat. (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikan, maka kejahatan mereka diganti dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al Furqan : 68 – 70)
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى
Artinya : “Dan sungguh, Aku Maha pengampun bagi yang bertaubat,
beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.” (QS.
Thaha : 82)
Akan tetapi jika musibah yang tengah keluarga anda hadapi adalah
semata-mata ujian untuk mengangkat derajat keluarga anda dan
menghapuskan berbagai kesalahan maka tidaklah yang ada dihadapan anda
kecuali ridho dengan ketatapan dan takdir Allah dengan tetap
mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Namun demikian hendaklah suami anda tetap mengusahakan pengambilan
haknya yang belum didapat dari proyek pemerintah dan mencari informasi
tentang keberadaan temannya yang membawa uangnya.
Adapun doa yang diajarkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam
ketika menghadapi musibah, sebagaimana diriwayatkan dari Ummu Salamah
Radhiyallahu Anha berkata,
”Saya mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda,’Tidaklah seorang hamba terkena musibah maka ia mengatakan,’Inna lillahi wa Inna ilaihi roji’un. Allahumma Ajirnii fii mushibatii wakhluf lii khoiron minha. (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami dikembalikan. Yaa Allah berikanlah pahala kepadaku didalam musibahku dan gantilah buatku yang lebih baik darinya) kecuali Allah berikan baginya pahala dari musibahnya dan menggantikan baginya yang lebih baik darinya.” Ummu Salamah berkata,”Tatkala Abu Salamah meninggal lalu aku berdoa dengan yang diperintahkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam maka Allah pun menggantikan buatku yang lebih baik darinya (yaitu) Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam.” (HR. Muslim)
Wallahu A’lam.
Ustadz Sigit Pranowo,Lc
Bila ingin memiliki karya beliau dari kumpulan jawaban jawaban dari
Ustadz Sigit Pranowo LC di Rubrik Ustadz Menjawab , silahkan kunjungi
link ini :
Loading...