Biografi dan Karya Muhammad Iqbal Pencetus Pemikiran Tentang Gerak dan Dinamisme Islam

Loading...
Edukaislam.com - Muhammad Iqbal lahir di Sialkot (India Inggris), sekarang Pakistan, tentang tanggal lahirnya ada yang mengatakan tahun 1876 dan tanggal 9 November 1877. Sialkot terletak diperbatasan Punjab Barat dan Kasymir,dari keluarga yang tidak begitu kaya. Nenek moyangnya berasal dari Lembah Kasymir. Ia meninggal dunia di Lahore 21 April1938. 


Ayahnya Nur Muhammad yang pegawai negeri kemudian menjadi pedagang merupakan seorang muslim yang saleh dengan kecenderungan kepada tasawuf.Muhammad Iqbal menerima pendidikan awalnya di sebuah madrasah (Maktab) dan kemudian di ScottishMissionSchool. Dalam waktu kecilnya ia mendapat pengaruh dari Sayyid Mir Hasan, yang mengerti bakat yang besar dari Muhammad Iqbal, dan selalu memberinya semangat dalam setiap kemungkinan.

Setelah selesai dari Government College, Iqbal menerima saran Arnold untuk belajar di Eropa. Pada tahun 1905 Iqbal pun akhirnya berangkat ke Inggris dengan membawa bekal ilmu dari dua gurunya, Mir Hasan dan Arnold. Di Inggris, ia melanjutkan program Magister di Cambridge University. Selama tiga tahun, hidup Iqbal habis untuk menyerap filsafat Barat. Ia belajar filsafat dari Taggart- Guru besar agama di Cambridge.

Muhammad Iqbal adalah seorang filsuf dan penyair. Syairnya menjadi hebat karena filsafatnya dan filsafatnya menjadi hebat karena syairnya. Ide-idenya tentang pembaruan dan politik mengantarkan umat Islam India menjadi suatu bangsa yang lepas dari bayangan-bayangan India, yakni Pakistan. Meskipun dia seorang penyair dan filsuf pemikirannya mengenai kemajuan dan kemunduran umat Islam sangat berpengaruh pada gerakan pembaruan Islam.

Muhammad Iqbal salah seorang pelopor pendirinya Negara Pakistan, sebagaimana ditegaskannya dalam Rapat Tahunan Liga Muslim di tahun 1930: “Saya ingin melihat Punjab, Daerah Perbatasan Utara, Sindi dan Balukhistan, bergabung menjadi satu Negara”. Dan di sinilah diumumkan secara resmi ide dan tujuan membentuk Negara tersendiri Pakistan

Ide Muhammad Iqbal bahwa umat Islam India merupakan suatu bangsa dan oleh karena itu memerlukan satu Negara tersendiri tidaklah bertentangan dengan pendiriannya tentang persaudaraan dan persatuan umat Islam. Ia bukanlah seorang nasionalis dalam arti yang sempit. Ia sebenarnya adalah seorang pan-Islamis. Islam, bukanlah nasionalisme dan bukan pula imperialisme, tetapi Liga Bangsa-Bangsa. Islam dapat menerima batas-batas yang memisahkan satu daerah dari yang lain dan dapat menerima perbedaan bangsa hanya untuk memudahkan soal hubungan antara sesama mereka. Batas dan perbedaan bangsa itu tidak boleh mempersempit ufuk pandangan umat Islam. Bagi Muhammad Iqbal dunia Islam seluruhnya merupakan satu keluarga yang terdiri atas republik-republik, dan Pakistan yang akan dibentuk adalah salah satu dari republik itu.

Muhammad Iqbal mewariskan banyak karya tulis, berbentuk prosa, puisi, jawaban atas tanggapan orang atau kata pengantar bagi karya orang lain. Kebanyakan karya-karya ini menggunakan bahasa Persia, menurut Nicholson, agar bisa di akses oleh dunia Islam, tidak hanya masyarakat India. Sebab saat itu, bahasa Persi adalah bahasa yang dominan di dunia Islam dan dipakai masyarakat terpelajar. 

Karya-karyanya antara lain.

  • 1. The Development of Metaphysic in Persia ( desertasi, terbit di London, 1908)
  • 2. Asra-I Khudi (Lahore, 1916)
  • 3. Rumuz I-Bukhudi (Lahore, 1918)
  • 4. Javid Nama (Lahore, 1932)
  • 5. The Reconstruction of Regios Thought in Islam (London, 1934)
  • 6. Musafir (Lahore, 1936)
  • 7. Zarb-I Kalim (Lahore, 1937)




Pustaka : 

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam, (Cet. III; Jakarta: Bulan Bintang, 2003),  h. 190.
Dedi Supriyadi, Pengantar Filsafat Islam, Konsep, Filsuf dan Ajarannya, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2009), h. 261
A. Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Moderndi India dan Pakistan  (Cet. I; Bandung: Mizan, 1993), h. 173.
Abdullah Siddik, Islam dan Filsafat, (Jakarta : Triputra Masa, 1984), h. 179.
Iqbal, Muhammad. Rekonstruksi Pemikiran Islam, (Kalam mulia, 1994), h. 46.
Abdul Hamid, Yaya, Pemikiran Modern dalam Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 161
M.Yusran Asmuni, Pengantar Studi Pemikran dan Gerakan Pembaharuan Dalam Dunia Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998), h. 47


Loading...