Tujuan Dinamisme Islam dalam Pemikiran Muhammad Iqbal

Loading...
Edukaislam.com - Sebagaimana yang telah diuraikan, Muhammad Iqbal menegaskan penolakannya kepada setiap pemahaman apa saja yang berkaitan dengan bangsa dan negara sebagai dasar masyarakat Islam. Nasionalisme menurut Muhammad Iqbal, merupakan suatu alat yang bisa digunakan untuk memecah belah dunia muslim yang akan berakibat pada adanya pemisahan sesama manusia, terjadinya perpecahan antar bangsa-bangsa dan adanya pemisahan agama dari politik. 


Maka dari itu ia dalam bukunya “Political Thought in Islam”, menegaskan bahwa cita-cita politik Islam adalah terbentuknya suatu bangsa yang lahir dari suatu internalisasi semua ras dan kebangsaan. Terpadunya ikatan batin masyarakat ini, muncul tidak dari kesatuan geografis dan etnis. Akan tetapi dari kesatuan cita-cita politik dan agamanya. Keanggotaan atau kewarganegaraannya didasarkan atas suatu pernyataan kesatuan pendapat yang hanya berakhir apabila kondisi ini tidak berlaku lagi.

Dari uraian-uraian yag ada memberikan satu penjelasan bahwa tujuan Dinamisme Islam Muhammad Iqbal adalah:


  • 1. Perubahan pemahaman terhadap alam atau kenyataan, yaitu usaha mengembalikan pemahaman itu kepada pemahaman umat Islam terdahulu, bahwa dunia ini lapangan usaha, gerak, dan pengetahuan manusia. Jadi, ia bukanlah suatu yang harus ditakuti atau dianggap buruk.
  • 2. Pengungkapan beberapa prinsip-prinsip Islam yang semuanya merupakan faktor-faktor yang mendorong manusia bergerak dan berusaha di alam nyata ini.
  • 3. Mengubah pola pemikiran manusia dari statis kearah yang dinamis. 
  • 4. Mengubah pemikiran umat Islam agar sesuai dengan perkembangan IPTEK dan falsafah modern agar Islam tidak ketinggalan zaman.
  • 5. Mengubah pemikiran agar mau untuk membuka pintu Ijtihad, karena menurutnya pintu ijtihad tidak pernah akan tertutup.


Jadi Muhammad Iqbal dengan gerakan reformasi pemikiran keagamaan dalam Islam itu, menginginkan kembalinya kejayaan bagi umat Islam. Kejayaan bukan lantaran mengikuti salah satu filsafat barat, tapi karena pemahaman yang benar tentang Islam seperti pemahaman orang-orang muslim pertama. Agar terwujudnya umat Islam yang dinamis di lingkungannya.

Pemahaman yang benar tentang Islam, menurut Muhammad Iqbal menjadikan alam materi dan alam nyata bukan suatu yang keji tapi sebagai lapangan perjuangan demi personalitas. Dengan alam yang realis itu maka kepribadian menjadi kuat, dengan perjuangan dalam dunia ini ia akan tetap eksis dan abadi. Jadi, keabadian personalitas menurut Muhammad Iqbal adalah melalui perjuangan, dengan menundukkan segala rintangan bukan lari dari padanya.





Referensi : 

Ali, A. Mukti,Alam Pikiran Islam Modern di India dan PakistanCet. I; Bandung: Mizan, 1993.
-----------------,Ijtihad dalam Pandangan Muhammad Abduh, Ahmad Dahlan dan Muhammad Iqbal, Jakarta: Bulan Bintang, 1990.
Al-Bahiy, Muhammad, Pemikiran Islam Modern, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1986.
Amin,Abdullah, M.,DinamikaIslamKultural:PemetaanAtasWacanaKeislamanKontemporer, Bandung: Mizan, 2000
As’arie, Musa,Islam Keseimbangan Rasionalitas, Moralitas, dan Spiritualitas, Yogyakarta:LESFI,2005.
Asmuni, M.Yusran,Pengantar Studi Pemikran dan Gerakan Pembaharuan Dalam Dunia Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998.
Hamid, Abdul, Yaya, Pemikiran Modern dalam Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Iqbal,Muhammad,Pembangunan Kembali Alam Pikiran Islam,Penerjemah: Osman Ralybi,Jakarta: Bulan Bintang, 1966.
____________. Rekonstruksi Pemikiran Islam.  Penerbit : Kalam Mulia.1994.
Karim, M. Abdul, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009.
Ma’arif, A. Syafii,Peta Bumi Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia, Bandung: Mizan, 1993.
Nasution, Harun,Pembaharuan dalam Islam, Cet. III; Jakarta: Bulan Bintang, 2003.
Rahman, Fazlur,Islam dan Modernitas tentang Transformasi Intelektual terj. Ahsin Muhammad, Bandung: Pustaka, 1985.
Siddik, Abdullah, Islam dan Filsafat, Jakarta : Triputra Masa, 1984.
Soleh, Khudori, Wacana Baru Filsafat Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Supriyadi, Dedi,Pengantar Filsafat Islam, Konsep, Filsuf dan Ajarannya, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2009.
Loading...