Pandangan Bloom Dan Krathwohl Terhadap Belajar dalam Aliran Teori Belajar Humanis

Loading...

Edukaislam.com - Selain tokoh-tokoh seperti Jerome Bruner, Hubermas,  Bloom dan Krathwohl juga termasuk penganut aliran humanis. Mereka lebih menekankan perhatiannya pada apa yang mesti dikuasai oleh individu (sebagai tujuan belajar), setelah melalui peristiwa-peristiwa belajar. 

Tujuan belajar yang dikemukakannya dirangkum ke dalam tiga kawasan yang dikenal dengan sebutanTaksonomi Bloom. Melalui taksonomi Bloom inilah telah brhasil memberikan ispirasi kepada banyak pakar pendidikan dalam mengembangkan teori-teori maupun peraktek pembelajaran. 

Pada tataran praktis, taksonomi Bloom ini telah membantu para pendidik dan guru untuk merumuskan tujuan-tujuan belajar yang akan dicapai, dengan rumusan yang mudah dipahami. Berpijak pada taksonomi Bloom ini pula para praktisi pendidikan dapat merancang program-program pembelajarannya. Setidaknya di Indonesia, taksonomi Bloom ini telah banyak dikenal dan paling populer di lin
gkungan pendidikan. Secara ringkas, ketiga kawasan dalam taksonomi Bloom adalah sebagai berikut :

Domain koognitif, terdiri atas 6 tingkatan, yaitu :

  • 1. Pengetahuan (mengingat, menghafal)
  • 2. Pemahaman (menginterprestasikan)
  • 3. Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)
  • 4. Analisis (menjabarkan suatu konsep)
  • 5. Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh
  • 6. Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode, dsb.


Domain psikomotor, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu :

  • 1. Peniruan (menirukan gerak)
  • 2. Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
  • 3. Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)
  • 4. Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar)
  • 5. Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)


Domain afektif, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu :

  • 1. Pengalaman (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
  • 2. Merespon (aktif berprtisipasi)
  • 3. Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia pada nilai-nilai tertentu)
  • 4. Pengorganisasan (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercayainya)
  • 5. Pengamalan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidupnya)


Loading...