Loading...
Edukaislam.com - Ahmadiyah lahir di India pada akhir abad ke-19 di tengah suasana kemunduran umat Islam India di bidang agama, politik, sosial, ekonomi, dan bidang kehidupan lainnya, yang merupakan dampak dari kemunduran kerajaan Mughal yang berkuasa di India (1526-1858) pada akhir abad ke-18.
Pada pertengahan abad ke-18, muncul seorang ulama terkenal, yaiu Syekh Waliyullah, yang memotori umat Islam untuk menyadari dan mencari solusi keterbelakangannya.
Usaha ini diteruskan oleh pengikutnya, termasuk Syekh Ahmad Khan yang mendirikan gerakan Aligarh. Ia meminta agar kaum muslimin menempuh jalan damai untuk mengembangkan ajaran agamanya. Gerakan yang ia bangun, yakni Aligarh semakin besar. Kesediaannya bekerja sama, membuat Inggris memberikan ruang gerak yang lebih besar bagi Syekh Ahmad. Di tahun-tahun berikutnya Aligarh mempunyai pusat pendidikan yang menghasilkan pujangga-pujangga besar dari India. Menurut Muhammad Iqbal, Syekh Ahmad Khan adalah orang yang pertama kali merasakan perlunya pembaharuan pemikiran Islam, dan beliau pulalah yang merealisasikannya.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, muncul seorang pembaharu bernama Mirza Gulam Ahmad, yang dianggap memiliki aliran yang sama dengan Syekh Ahmad Khan, bahkan ada yang mempersamakannya. Namun, menurut beberapa pengamat, Ahmadiyah lahir sebagai reaksi atas munculnya gerakan Aligarh. Prof. H. A. R. Gibb bahkan menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah perpaduan antara beberapa aliran menjadi satu aliran baru dengan tujuan pembaharuan.
Ahmadiyah merupakan gerakan pembaruan yang bersifat liberal dan cinta damai dengan maksud menarik perhatian orang-orang yang telah kehilangan kepercayaan terhadap Islam dengan pemahaman yang lama. Mirza Gulam Ahmad sebagai pendirinya menyatakan bahwa dirinya adalah al-Mahdi bagi umat Islam dan al-Masih bagi umat Kristen, tetapi juga sebagai avatar (inkarnasi) Krishna. Hal inilah yangmemicuterjadinya reaksi yang keras dari umat Islam.
Mengenai tahun berdirinya Ahmadiyah, terdapata dua versi. Versi pertama adalah tahun 1888, yang diakui oleh Ahmadiyah Lahore, yang didasarkan pada tahun ketika Mirza Gulam Ahmad menerima ilham untuk menerima baiat dari pengikutnya. Versi yang kedua adalah tahun 1889, yang diakui oleh Ahmadiyah Qadian, yang didasarkan pada tahun pembaiatan itu terjadi.
Pustaka :
Pustaka :
Iskandar Zulkarnain, Gerakan Ahmadiyah di Indonesia Cet;
Yogyakarta: LKiS, 2005.
Majalah TEMPO
edisi 5, th. 2007. Rasul Keren Dari Betawi. 11 November 2007
M. Arif Halim,Aliran-Aliran Ilmu
Kalam dan Kontemporer. Makassar: Universitas Muslim Indonesia, 2008.
Yogaswara, Heboh Ahmadiyah: Mengapa Ahmadiyah Tidak
langsung Dibubarkan?Cet. I; Yogyakarta: Narasi, 2008.
Loading...