Loading...
Edukaislam.com - Kata rawi atau ar-rawi berarti orang yang meriwayatkan atau memberitahukan hadits (naqil Al-hadits). Orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab, apa-apa yang pernah di dengar dan di terimanya dari seseorang (gurunya).bentuk jamaknya Ruwah, dan perbuatannya menyampaikan hadits disebut merawi (meriwayatkan hadits).
Kata sanad menurut bahasa adalah sandaran atau sesuatu yang kita jadikan sandaran. Jika demikian karena hadits bersandar kepadanya. Menurut istilah terdapat perbedaan rumusan pengertian. Al-badru bin jama’ah dan al-tiby mengatakan bahwa sanad adalah “berita tentang jalan matan” yang lain juga menyebutkan “silsilah para perawi yang menukilkan hadits dari sumbernya yang pertama”.
Sanad hadits yang menurut pengertian istilah adalah rangkaian para periwayat yang menyampaikan kita kerada matan hadits, mengandung dua bagian penting, yaitu :
- a. Nama-nama periwayat yang terlibat dalam periwayatan hadits yang bersangkutan, dan
- b. Lambang-lambang periwayatan hadits yang telah digunakan oleh masing-masing periwayat dalam meriwayatkan hadits yang bersangkutan, misalnyasami’tu, ’an, dan ’anna.
Kata matan berarti punggung jalan (muka jalan) atau tanah yang keras dan tinggi. Dari segi istilah dalam buku ilmu hadist karya H. Mudasir menyebutkan matan adalah lafal-lafal hadist yang di dalamnya mengandung makna-makna tertentu.
Matan (matnul Hadist) berarti materi berita yang berupa sabda, perbuatan ataupun taqrir Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam. Yang terletak setelah sanad terakhir.
Secara umum, matan dapat diartikan selain suatu pembicaraan yang berasal tentang nabi, juga berasal tentang sahabat atau tabi’in.
Referensi :
Mudasir, Ilmu Hadis, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999
Munzier Suparta, Ilmu Hadis, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.
M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi Jakarta: Bulan Bintang, 1992
Nur kholis, Pengantar Studi Al-Qur’an dan Hadits, Teras: Yogyakarta, 2008
Loading...