Pengertian Metodologi Pengajaran Agama Islam

Loading...
Edukaislam.com - Secara etimologi istilah metodologi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata motodos yang berarti cara atau jalan, dan logos artinya ilmu. 


Sedangkan secara terminology berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. Metodologi searti dengan kata metodik (methodentik) yaitu suatu penyelidikan yang sistematis dan formulasi metode yang akan digunakan dalam penelitian.

Dengan kata lain “cara bagaimana suatu ilmu disampaikan kepada para murid agar dapat mengerti menangkap apa yang dimaksud dengan pelajaran itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metodologi adalah : ilmu tentang metode-metode yang mengkaji/membahas mengenai bermacam-macam metode mengajar, tentang keunggulannya, kelemahannya, lebih tepat/serasi untuk penyajian pelajaran apa, bagaimana penerapannya dan sebagainya.

Dari defenisi tersebut di atas maka sebenarnya kita telah dapat menyimpulkan bahwa, yang dimaksud dengan “Metodologi Pengajaran Agama Islam” di sini adalah : cara atau jalan yang ditempuh bagaimana menyajikan bahan-bahan pelajaran agama Islam, agar mudah diterima, diserap dan dikuasai oleh anak didik dengan baik dan menyenangkan. 

Namun demikian perlu ditegaskan di sini bahwa pemakaian istilah “Metodologi Pengajaran Agama Islam” dan bukan “Metodologi Pendidikan Agama Islam”, karena lebih memberikan arti dan kesan, bahwa kata “Pengajaran” pada Metodologi Pengajaran Agama Islam itu, lebih bersifat operasional dari pendidikan. Dengan kata lain pengajaran itu sendiri merupakan alat bagi pendidikan.

Pertanyaan yang mungkin timbul adalah apakah dengan mempelajari metodologi seseorang mendapat jaminan berhasil dengan baik dalam mengajarnya? 

Sebagai suatu ilmu yang membicarakan bagaimana cara menyampaikan atau menyajikan bahan pelajaran sehingga dapat diserap, dipahami dan dikuasai oleh anak didik, maka mempelajari metodologi saja, memang belum merupakan jaminan seorang guru akan berhasil dengan baik dalam tugasnya. Karena metodologi, baru merupakan salah satu faktor/komponen dalam pendidikan. Di mana faktor tujuan, ilmu jiwa, faktor situasi, faktor murid, faktor kepribadian guru dan lain-lain sangat menentukan berhasil tidaknya pengajaran.

Akan tetapi, mempelajari metodologi pengajaran jelas merupakan keharusan yang mutlak bagi seorang guru karena itu adalah tugas professional. Artinya dalam melaksanakan tugasnya itu harus memiliki pengetahuan dan penguasaan teori yang matang. Dan keahlian dalam bidangnya itu bukan keahlian yang hanya setengah-setengah, sebab apapun pekerjaan yang hanya dilakukan dengan setengah-setengah maka hasilnya yang didapati pun akan setengah pula. 

Apabila tugas guru hanya karena terpaksa atau dipaksa, hal ini akan berakibat buruk sekali dalam proses pengajaran dan hasilnya akan sangat mengecewakan. Walhasil tugas guru memerlukan kesungguhan dan tanggung jawab, dan tanggung jawab di sini adalah tanggung jawab moral. Oleh karenanya maka tugas guru adalah tugas suci dan mulia (idealis, penuh etik dan cita-cita).

Loading...